Travelling Ke Pantai Maron Semarang

Pantai Maron merupakan salah satu lokasi Wisata Rakyat Semarang.Pantai Maron berlokasi di bagian Barat Kota Semarang, di sekitar muara Sungai Silandak, berjarak kira-kira beberapa ratus meter dari ujung RunWay Bandara Ahmad Yani Semarang.Selain melalui Bandara Ahmad Yani, jalan menuju pantai Maron dapat pula ditempuh melewati perumahan Graha Padma Krapyak. Jika memakai kendaraan pribadi cukup memakan waktu kurang lebih 10 menit perjalanan, jika berjalan kaki melalui perumahan Graha Padma maka membutuhkan waktu sekitar setengah jam.

Bersantai di Banjir Kanal Barat Semarang

Semenjak di renovasi dan di benahi oleh Pemerintah Kota Semarang, Banjir Kanal Barat Semarang kini tampak lebih tertata rapi. Meski rencana untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat pariwisata rakyat belum 100% terealisasi , namun dengan kondisi yang jauh lebih rapi sekarang ini Banjir Kanal Barat bisa menjadi tujuan Wisata Murah bagi warga kota Semarang.

Tugu Muda Tujuan Wisata Travelling Semarang

Salah satu tempat bersejarah di Semarang adalah Tugu Muda yang terletak di jantung kota. Tugu ini menjadi tujuan Traveller lokal yang cukup ramai .Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan melawan para serdadu Jepang yang dikenal dengan peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang. Monumen Tugu Muda ini mengingatkan pada peristiwa kepahlawanan para pemuda Indonesia pada Pertempuran 5 Hari di Semarang melawan tentara Jepang.Peristiwa pertempuran ini terjadi  pada 14 Oktober hingga 18 Oktober 1945 selama 5 hari. Pertempuran ini menjadi bukti keberanian para pemuda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru beberapa pekan di Proklamasikan di Jakarta.

Wisata Mistis Lawang Sewu Semarang

Gedung Lawang Sewu

Gedung Lawang Sewu dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1904 dan selesai di tahun 1907 awalnya digunakan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij

atau di singkat NIS, perusahaan kereta api swasta pada jaman Belanda sebagai kantor administrasinya. Lawang Sewu lokasi nya di bundaran Tugu Muda, Jl Pemuda Semarang yang awalnya di namakan Wilhelminaplein. Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, gedung Lawang Sewu digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Gedung Lawang Sewu juga pernah dipakai Kantor Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.

Masyarakat sekitar menyebut bangunan itu dengan nama Lawang Sewu (Seribu Pintu) karena bangunan tersebut memiliki banyak daun pintu yang ukurannya besar-besar seperti ukuran pintu.

Tujuan Travelling Goa Kreo Semarang

Goa Kreo adalah sebuah Goa yang unik, karna di objek wisata alam ini terdapat banyak Kera-kera yang hidup bebas dan tidak di ganggu oleh masyarakat sekitar karna kera-kera ini di anggap sebagai penunggu. Goa Kreo , sebuah goa yang di percaya sebagai tempat Sunan Kalijaga ketika mencari kayu jati yang di perlukan untuk membangun Masjid Agung Demak . Menurut cerita rakyat setempat, Sunan Kalijaga bertemu  sekawanan kera yang kemudian di suruh menjaga kayu jati itu. Kata " Kreo" sendiri berakar dari kata "Mangreho" yang artinya Peliharalah atau Jagalah. Maka semenjak itu, Goa itu di namakan Goa Kreo dan sejak itu pula banyak kawanan kera yang hidup bebas di wilayah Goa Kreo ini.

Kuil Tay Kak Sie Semarang

Tujuan Traveling di kota Semarang cukup banyak yang menarik, salah satunya mungkin adalah kuil Tay Kak Sie dimana di depan kuil ini terdapat patung Laksamana Cheng Ho yang terkenal itu. Keberagaman Agama dan keyakinan di Semarang hampir tidak menjadi masalah yang berarti, ini terlihat dari banyak nya etnis Tionghoa yang berhubungan baik dengan etnis Jawa dan etnis lain di Semarang. Kerukunan ini juga terlihat di wilayah sekitar kuil Tay Kak Sie ini, dimana kuil ini di bangun dekat dengan perkampungan etnis Jawa di Semarang. Kuil ini di bangun pada tahun 1746 , yang awalnya di bangun untuk memuja Dewi Kwan Im, namun seiring perjalanan sejarah, kuil ini di gunakan untuk menyembah Dewa-Dewi Tao lainnya.

Kuil ini merupakan tujuan Wisata Religi di kota Semarang, karena kuil ini termasuk kuil terbanyak Dewata yang di sembah. Di kota Semarang memang terdapat banyak peninggalan sejarah, selain kuil Tay Kak Sie, juga ada Lawang Sewu dan Tugu Muda .

Antara Lawang Sewu dan Tugu Muda sebagai lambang Kota Semarang

Siapa yang tidak kenal dengan Lawang Sewu dan Tugu Muda? Kedua benda bersejarah tersebut merupakan lambang kota Semarang, walaupun usia Tugu Muda jauh lebih "Muda" , bukan berarti makna bangunan ini menjadi tidak lebih penting dari Lawang Sewu. Tugu Muda menjadi lambang perjuangan para pemuda Semarang dalam pertempuran lima hari di Semarang, dimaka lokasi Tugu Muda sekarang adalah lokasi dimana pertempuran itu berlangsung. Rencana awal pembangunan Tugu ini berlokasi di Alun-alun kota Semarang, Namun karena beberapa faktor lokasi Tugu Muda di pindahkan ke tempat terjadi nya Pertempuran Lima Hari yaitu sekitar wilayah Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol , Jl. Dr. Sutomo , Jl. Pandanaran dan Lawang Sewu. Lawang Sewu sendiri pada masa Pertempuran Lima Hari di Semarang menjadi medan pertempuran yang sengit antara AMKA ( Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang. Jauh sebelum Pertempuran Lima Hari , Gedung Lawang Sewu merupakan kantor NIS ( Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij ) pemerintah Belanda. Masyarakat sekitar menyebut bangunan ini sebagai Lawang Sewu (Pintu Seribu ) , di karenakan banyak nya jendela-jendela berukuran besar yang di anggap pintu oleh masyarakat, pada kenyataannya jumlah pintu bangunan ini tidak sampai seribu. Kini baik Lawang Sewu maupun Tugu Muda sudah menjadi benda bersejarah bagi Pemerintah Kota Semarang melalui surat keputusan Wali Kota Nomor 650/50/1992 , Selain itu Tugu Muda dan khususnya Lawang Sewu menjadi tujuan Wisata dan Traveling di Kota Semarang.